Memahmi Tiga Istilah Langage, Langue dan La Parole
Langage
adalah sebuah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi
dan berinteraksi secara verbal diantara sesama pemakai bahasa. Langage ini bersifat abstrak. [6] dan juga bersifat universal [7], sebab langage adalah
satu sistem lambang bunyi yang digunakan manusia pada umumnya, bukan
manusia pada suatu tempat atau masa tertentu. Dalam bahasa Indonesia langage bisa dipadankan dengan kata bahasa seperti terdapat dalam kalimat “ manusia mempunyai bahasa, binatang tidak”. Jadi, penggunaan istilah bahasa dalam kalimat tersebut, sebagai padanan kata langage, tidak mengacu pada salah satu bahasa tertentu, melainkan mengacu pada bahasa umumnya sebagai sarana komunikasi manusia.
Istilah kedua dari konsep de Saussure [8]tentang bahasa adalah langue, [9]
langue adalah sebuah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh
sekelompok anggota masyarakat tertentu untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan sesamanya. Langue mengacu pada satu sistem
lambang bunyi tertentu yang jika dipadankan dengan bahasa dalam bentuk
kalimat “Joni belajar bahasa Arab, sementara Taufik belajar bahasa
Sunda”. Sebagaimana langage, langue juga punya pola, keteraturan,
atau kaidah-kaidah yang dimiliki manusia, akan tetapi kaidah-kaidah itu
bersifat abstrak alias tidak nyata-nyata digunakan.
Jika istilah langage dan langue
bersifat abstrak, maka istilah yang ketiga dari konsep Saussure tentang
bahasa yaitu Parole itu bersifat konkret. Karena parole itu merupakan
pelaksanaan dari langue dalam bentuk ujaran/tuturan yang dilakukan oleh
anggota masyarakat di dalam berinteraksi atau berkomunikasi dengan
sesamanya. Dalam bahasa Indonesia bisa dipadankan dengan bahasa dalam kalimat “ Kalau Kiayi Abd Wafi pidato, bahasanya penuh dengan kata demikian”. Jadi parole itu bersifat nyata, dan dapat diamati secara empiris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar